IMN, JAKARTA- Malam tadi Bahlil Lahadalia terpilih secara aklamasi sebagai Ketum Partai Golkar dalam musyawarah nasional (Munas) XI Partai Golkar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (20/8/2024).
Dalam Munas ke XI partai berlambang Beringin itu, secara aklamasi memilih Bahlil Lahadalia, yang dikenal banyak bercanda meski kesibukannya terbilang padat.
Proses sidang yang dipimpin oleh Waketum Partai Golkar Adies Kadir, menegaskan proses aklamasi itu terjadi lantaran Bahlil hampir mendapatkan dukungan hampir 100 persen.
“Hampir bahkan 100 persen seluruh DPD dan DPD II telah memberikan dukungan kepada saudara Bahlil Lahadalia, dan kemudian memberikan Bahlil untuk menjadi formatur tunggal,” ujar Adies dalam sidang di JCC, Senayan, Jakpus, Selasa (20/8), kemarin.
Meski Munas ke-XI Partai Golkar memutuskan kadernya, Bahlil Lahadalia, menjadi ketua umum partai secara aklamasi, namun Bahlil baru akan ditetapkan hari ini, Rabu, 21 Agustus 2024. “Jam 10 dimulai pemilihan atau penetapan ketua umum terkini periode 2024-2029 di JCC,” tutur Adies.
Berikut Profil Bahlil Lahadalia
Lelaki kelahiran Banda, Maluku Tengah, 7 Agustus 1976 (umur 48)
perjalanan kariernya banyak kejutan.
Sebelumnya, Bahlil Lahadalia adalah Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) periode 2015–2019. Bahlil juga memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah bendera PT Rifa Capital sebagai holding company.
Di bidang politik, ia pernah menjadi anggota dari Partai Golongan Karya, tetapi telah berhenti pada tahun 2009, kemudian kembali ke Golkar pada 2024.
Mengenyam pendidikan di Sulawesi Tenggara, dari SD Negeri 1 Kolaka Timur hingga SMP Negeri 1 Kolaka. Pindah ke Fakfak, untuk melanjutkan ke SMA YAPIS Fakfak. Lalu memutuskan untuk belajar di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay di Jayapura, sebuah perguruan tinggi swasta lokal.
Sebagaimana dikutip dari Wikipedia, seperti yang diungkapkannya saat kuliah tamu di Universitas Brawijaya, ia lulus sangat terlambat di usia 26 tahun, karena pendidikannya terhenti akibat keterlibatannya dalam kerusuhan Mei 1998.
Selama menjadi mahasiswa, ia aktif di Himpunan Mahasiswa Islam di Papua, hingga akhirnya menjabat sebagai Bendahara Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam.
Awal karier & bisnis
Pekerjaan pertamanya adalah sebagai penjual kue ketika dia masih remaja. Kondektur bus saat masih remaja, dan akhirnya menjadi sopir angkot saat duduk di bangku SMA pernah dilakoninya.
Bertahun-tahun kemudian, setelah ia lulus dari Port Numbay, Bahlil dipekerjakan sebagai pekerja di Sucofindo, sebuah perusahaan milik negara. Bersama teman-temannya, kemudian mendirikan tiga perusahaan bernama PT Rifa Capital, PT Bersama Papua Unggul, dan PT Dwijati Sukses.
Dia memiliki PT Rifa Capital Holding Company dan 10 perusahaan lainnya, dan sebagian besar aktif di sektor transportasi dan properti.
Bahlil juga mantan ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia. Sebagai seorang pengusaha, pada suatu waktu, bertemu dengan Joko Widodo yang merupakan sesama pengusaha saat itu dan berteman dengannya. Persahabatan yang mereka jalin sangat erat sampai-sampai Joko Widodo sendiri menganggapnya sebagai saudara.
Pemerintahan
Selama pemilihan umum presiden Indonesia 2019, Lahadalia mendukung Joko Widodo untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua sebagai presiden. Ia menjadi Direktur Direktorat Penggalang Pemilih Muda tim kampanye presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Berkarya.
Atas kiprahnya untuk kampanye Joko Widodo dalam mempertahankan kepresidenannya, pada Oktober 2019, ia diangkat menjadi kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Bahlil dilantik sebagai menteri investasi pertama Indonesia pada 28 April 2021, setelah pembentukan Kementerian Investasi.(red)